Blog Archive

Labels

Advertisement

Report Abuse

Popular Posts

FOLLOW US @ INSTAGRAM

About Me

NEW POST!

Popular Posts

Skip to main content

DUNIA INI MEMBUATKU TAKUT


            Hidup adalah tentang pilihan. Begitu kata orang-orang yang lebih mengenal tentang hidup. Kata-kata itu yang selalu berputar-putar dalam otakku. Semua orang berharap menjadi orang yang lebih baik. Semua orang juga meyakini apa yang mereka anggap baik, dan hal itu akan selamanya menjadi pusaka untuk kehidupannya. Tapi, aku tak pernah merasakan demikian. Ada apa denganku?
            
            Buta adalah sebuah kata yang tepat untukku. Selama hidupku, aku merasa baik-baik saja. Aku merasa tidak pernah ada pada kesusahan, kegelisahan ataupun kebingungan tentang suatu hal. Semua mengalir bagaikan air di sungai-sungai. Mengalir sesuai dengan perintah. Sampai pada akhirnya, aku merasa bahwa aku mengalami kebutaan. Karena aku belum menjadi diriku sendiri.

            Usia 16-17 tahun adalah usia paling bermakna sepanjang hidupku. Untuk pertama kalinya aku menyadari bahwa aku memiliki nyawa dan aku bergerak. Aku hidup di antara kerumunan orang-orang, bertemu berjuta pasang mata dan keriuhan mulut yang tak ada hentinya bersuara. Riuh bahkan sesak yang ku rasakan, ketika aku merasakan bahwa aku sedang berhenti di tengah-tengah keramaian itu. Nafasku tertatih bahkan aku seperti bernafas setiap lima detik sekali, sampai-sampai aku takut nafasku akan segera habis. Degup jantungku mendengung sampai otakku ikut mendengar ngilu dan aku hilang. Untuk sepersekian detik, aku merasa lelah untuk melangkah. Aku tak sanggup melangkah, aku tak sanggup berdiri menghadap sesuatu di hadapanku. Aku…..

            Peringkat, bahagia, kesuksesan adalah hal yang seharusnya tak dapat dirumuskan. Tapi, manusia-manusia ini pandai sekali merumuskan hal-hal di atas. Aku takut karena dari ketiganya tak ada satupun yang melekat padaku. Ketika semua orang menganggapku pandai, aku dianggap sukses dan bahagia mendapatkannya. Padahal aku tidak begitu, terlalu banyak manusia yang tak peduli padaku. Karena apa yang mereka yakini itulah yang paling benar. Semakin lama aku semakin takut, karena aku bukan siapa-siapa. I’m nothing.

            “Aku bingung dengan semua ini. Aku berdiri di mana sekarang? Sebenarnya aku ini siapa? Hidup untuk apa? Apa yang aku cari di dunia ini? Mengapa aku di sini? Mengapa aku hidup? Siapa aku?“

            Jalan-jalan yang dibangun lurus, berkelok-kelok dan menikung memang dibangun sesuai dengan kehidupan manusia. Hidup yang terkadang menanjak lurus, menanjak berkelok layaknya ular berjalan, menikung tajam tanpa maaf, lurus dan kadang membelah gunung, mengajariku banyak hal. Mengajariku bahwa selama ini aku hanyalah boneka. Aku hanya alat pemuas kebahagiaan orang lain yang, sayangnya,  bernyawa. Sampai pada akhirnya aku yakin, bahwa aku belum mengenal diriku sendiri.

            Life is a choice. Aku tak tahu harus memilih apa, bahkan dalam hal paling sepele pun aku tak bisa memilih. Mau makan aja gak ngerti mau makan apa... Yaa aku benar-benar kehilangan diriku sendiri. Tapi, meski demikian aku sadar bahwa aku bernyawa. Yha, sekedar sadar.

            Sekarang 2019, umurku semakin lama semakin bertambah. Aku semakin tua dan aku semakin takut. Banyak sekali hal-hal yang aku takutkan dalam hidupku. Salah satunya adalah ekspektasi. Semenjak lulus dari SMA, aku takut dengan ekspektasi seseorang terhadapku. Bagiku ekspektasi itu membunuh seseorang, karena aku sudah hampir mati karenanya. Aku gugup dan merasa tidak yakin bahwa aku mampu melewati semua ini. Karena semakin jauh aku melangkah, akan banyak sekali ekspektasi yang ku jumpai dan aku menjadi semakin takut. Tapi, aku tak bisa mengelak. Hidup akan terus berjalan seperti semestinya. Bahkan kalau aku mati pun, dunia akan terus berlalu dengan caranya. Bahkan, daun yang sudah menguning dan berguguran pun akan mengurai dengan sendirinya.

            Sekarang, aku tak mau jadi orang lain. Aku lelah menuruti kata orang, biarkan aku melakukan sesuai dengan caraku. Meski semua itu tak menjanjikan hal yang sempurna seperti yang mereka katakan. Dan bukankah apa yang mereka katakan juga belum tentu baik untukku? Aku tahu bahwa dunia ini tak selamanya menawarkan keburukan, begitu juga sebaliknya. Tak ada yang salah dengan dunia ini, hanya aku yang perlu belajar menjadi yang lebih baik. Aku hanya perlu percaya pada diriku sendiri dengan bantuan-Nya, sehingga aku tidak takut dengan dunia ini. Biarkan dengan kegagalan dan keberhasilanku, aku mengenal diriku...

AKU ADALAH AKU


“Why did I want to hide my precious self like this? What was I so afraid of? Why did I hide my true self? I’m the one I should love in this world. Me, who shines, my precious soul. Now I finally realize, so I love me.Though I may lack, I’m so beautiful. I’m the one I should love I may be a bit blunt, I may lack some things. I may not have that shy glow around me. But this is me. My arms, my legs, my heart, my soul. I wanna love in this world. Me, who shines, my precious soul. Now I finally realize, so I love me. Though I may lack, I’m so beautiful. I’m the one I should love” – Epiphany by BTS

Comments