Tahun baru perlukah resolusi baru? Tahun baru perlukah berubah menjadi
pribadi yang baru? Apakah dengan dimulainya tahun baru semuanya harus serba
baru? Jawabannya kembali kepada diri kita sendiri.
Terlintas di benak hampir
semua orang ketika menyambut tahun baru adalah resolusi baru. Padahal realita
di dunia tidak terlihat semudah itu. Ada berbagai macam manusia hidup di dunia
ini dan tidak semua orang memiliki resolusi baru bahkan mampu merealisasikan
resolusi tersebut. Aku mungkin satu dari sekian banyak orang yang memiliki
resolusi di setiap tahun baru kecuali tahun kemarin. Tahun baru 2020 aku tidak
memiliki resolusi dan ekspektasi yang tinggi, namun anehnya di tahun 2020
banyak hal-hal menarik yang membuka cakrawala berpikirku. Ada banyak
angan-angan yang terealisasikan tanpa disadari dan aku pikir jauh lebih banyak
daripada tahun 2019. Tahun 2020 adalah tahun yang mengesankan, namun apakah
tahun ini juga akan berakhir mengesankan? Entah.. hanya Tuhan yang tahu.
Di akhir tahun 2020 aku
berpikir cukup dalam. Ada hasrat
menyambut tahun 2021 ini penuh suka cita. Ada perasaan ingin menekuni
bidang-bidang yang baru aku temukan terutama selama pandemi berlangsung. Ada banyak
skill yang ingin ku asah lebih dalam,
namun di satu sisi ada sebuah keraguan untuk melaksanakan. Lalu, aku berpikir
sejenak kembali ke tahun kemarin yang mengajariku banyak hal hingga sampai di
hari ini. Ternyata untuk mewujudkan angan-angan atau mimpi harus dimulai dari
langkah kecil. Langkah kecil itu bisa jadi berbentuk kesalahan, sehingga yang
kita dapatkan adalah kritik bukan pujian.
Raditya Dika pernah
mengatakan di salah satu video di channel
pribadinya, “Sebuah tulisan yang bagus itu dimulai dari tulisan yang jelek.” Kalimat ini
terdengar sangat realistis di telingaku. Kebanyakan motivator atau orang yang
sudah berpengalaman di suatu bidang tertentu memilih untuk memberikan motivasi dengan
kata-kata yang (sayangnya) bertahan sementara waktu saja. Artinya setelah kita
mendengar kalimat motivasi itu, tidak lama kemudian rasa semangat itu hilang
alias tidak bertahan lama. Namun, Radit berbeda. Dia mengatakan kalimat yang
realistis dan membangun. Itu lah yang membuatku semangat menulis meskipun aku
tahu bahwa tulisanku tidak sebaik Raditya Dika atau penulis lainnya, tapi aku
yakin suatu saat nanti tulisanku bisa berjajar dengan Raditya Dika. Aku pikir
apa yang diungkapkan Radit adalah bukti dari sebuah langkah kecil untuk mimpi
yang besar. Itulah mengapa penting sekali mensyukuri setiap langkah kecil yang
telah kita lakukan.
Resolusi tahun 2021 boleh ada boleh saja tidak ada. Apa pun itu yang terpenting adalah teruslah melangkah. Tentukan ingin melangkah kecil atau besar, sesuaikan dengan apa yang mau kita raih. Karena yang menjadikan mimpi kita atau resolusi kita nyata adalah langkah kecil yang patut disyukuri setiap detiknya.
Comments
Post a Comment